Perempuan itu mempesonaku. Walau hanya dapat melihat matanya, namun kutemukan sebentuk keanggunan yang sukar kubahasakan dengan kata-kata. Matanya yang kecokelatan, seperti memantik kekaguman dalam hati. Sungguh, perempuan di balik cadar itu telah membuat diri ini jatuh cinta. Ingin rasanya diri ini mengatakan padanya betapa rasa kagum telah memenuhi rongga dadaku, namun bagaimana mungkin aku mengatakannya? Bersebab terlalu besar dorongan hasrat ini untuk melabuhkan debar rasa yang terkanvas dalam jiwa
   
Semua berawal dari pertemuan yang terjadi karena keadaan. Di mana mengharuskan aku dan dia menyelesaikan sebuah masalah yang di buat oleh keadaan. Namun itu berselang hanya beberapa hari saja. Namun meski beberapa hari berselang, kata-kata kekaguman itu memang sukar di tepiskan. Bagaimana tidak, di saat itu kami seolah sangat dekat bercengkrama dan berbincang-bincang. Di mana tatapan mata itu masih terngiang hingga saat ini, membuat jantung berdetak lebih cepat dari biasa nya. 

Baca Juga :


Tatapan tajam sembari seolah tersenyum membuat diri ini hanyut dalam keadaan hati yang tidak menentu. Meskipun senyuman itu tidak terlihat namun ku bisa melihat betapa manis nya makluk ciptaan allah ini. Tutur kata nya yang lembut juga membuat ku melayang dan terpesona. Dalam hati berbicara, apa mungkin ini bidadari yang di titipkan allah ke pada ku.
Selang beberapa lama setelah urusan kamu selesai, lama tidak terdengar lagi kabar nya. Mungkin suatu saat allah mengijinkan ku bisa berjumpa lagi dengan nya. Entah itu secara kebetulan atau tidak setelah dia di miliki orang lain. Di depan senja itu ku termenung lama, di mana logika berberfikir mustahil untuk bertemu lagi, namun hati selalu berbicara jika allah berkehendak apa yang tidak mungkin. Meskipun hanya beberapa saat bertemu, namun gejolak rasa ini memang tidak bisa di bendung. Namun jika allah menakdirkan kita bertemu satu kali lagi entah itu kapan, aku cukup ingin bilang aku sangat mengagumi mu.

Tonton Juga :


Penulis : moudy artaka